Membaca untuk Mencintai

Ambisi saya untuk menjadikan anak saya menjadi anak yang cinta buku, semakin hari semakin membumbung tinggi, Saya semakin semangat memfasilitasi anak saya dengan berbagai hal penunjang untuk mengingkatkan kecintaan Yola pada buku. Kemudian saya sampai di satu titik bertanya. Untuk apakah semua ini? apakah untuk mamanya? apakah ini hanya mengikuti ambisi mamanya? apakah ini untuk kemudahan Yola kedepannya dalam mengikuti pelajaran? pertanyaan-pertanyaan ini muncul seiring dengan semakin banyak saya belajar dari teman-teman saya? apakah semua ini hanya ego mamanya saja atau memang betul baik untuk Yola kedepannya? jreng jreng seketika mamak galau….

Memasuki usia 2 tahun, saya melihat Yola semakin hobby membaca, ia selalu happy jika dibacakan buku dan selalu minta dibacakan buku. Apakah ini tanda bahwa ia sudah mulai mencintai buku?. Ternyata menjadikan anak suka membaca bukan semata-mata hanya menggugurkan persyaratan anak masuk SD yakni bisa membaca saja. Karena anak yang distimulus hanya untuk bisa membaca saja belum tentu suka membaca. Perbedaan yang hanya diajarkan bisa membaca dengan ditanamkan suka membaca adalah terletak pada hasilnya nanti. Untuk anak yang bisa membaca hanya akan berhenti pada tahap ia bisa membaca, memahami dan menyelesaikan persoalan yang ada pada pelajaran. Namun jika menanamkan cinta membaca si anak akan mampu membaca, menulis dan bisa berkarya dengan tulisan tersebut. Ini sekaligus menjawab mengapa saya suka menulis? ternyata karena saya cinta membaca.

Membaca merupakan proses. Tentunya anak bisa banyak mendapatkan hal dari proses membaca ini. Proses saat memilih buku, proses orang tua duduk berdekatan dengan anak, proses mereka saling bertatap wajah untuk melihat ekspresi, hingga menuangkan ide. (bercerita kembali / recalling). Dengan cara seperti ini bonding antara anak dan orangtua semakin terjalin.

-Karyati Niken from Kunang Kunang Kuning k3 Playdate-

Maka, saya rasa perlu kiranya menumbuhkan rasa cinta itu, bukan hanya sekedar mengenalkan huruf dan kata, namun ada cinta dalam setiap pengenalan tersebut. Cinta antara mommy dan anaknya, cinta terhadap si anak dan bukunya, dan cinta terhadap karya-karyanya. Membaca dengan menyenangkan dan bahagia tentunya menjadi goal dari mencintai buku. Karena dengan membaca kita menjadi berfikir kemudian menuliskan dalam sebuah media dan akhirnya menghasilkan sebuah karya.

membaca -> berfikir -> menulis -> berkarya

Sekarang saya akhinya memahami sebuah karya-karya hebat yang dituangkan dalam sebuah mahakarya dalam bentuk buku, tulisan adalah buah dari cinta terhadap buku itu sendiri. Dan proses menulis tersebut merupakan kepuasan tersendiri bagi penulis yang tidak bisa dinilai dengan uang.

IMG_5332
Membaca Mombi, majalah kesayangan Yola tiap minggu
1320F42C-831A-49A2-A5B3-2D41FD4421B5
Sambil bermain

#GameLevel5
#Tantangan10hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingsToChangeMustChangeFirst
#MenstimulasiAnakSukaMembaca

Tinggalkan komentar