Mengajarkan Rasa Syukur pada Anak

Dari semua ajaran dan didikan yang kita berikan kepada anak kita, please moms jangan sampai terlupa, kita harus mengajarkan kepadanya tentang “arti syukur”.  Mengapa demikian? Ilmu ini sangat simple namun jika terlupa untuk mengajarkannya bisa jadi fatal akibatnya? Lanjutkan membaca “Mengajarkan Rasa Syukur pada Anak”

Mengatasi Rasa Bersalah bagi Working Mom

Sebagai seorang working mom, tentunya memiliki tantangan tersendiri dalam membersamai anak-anak. Terbatasnya waktu, tentu akan menjadikan momen kebersamaan dengan anak menjadi sedikit, setelahnya si ibu biasanya akan dihinggapi  rasa bersalah tersendiri karena merasa belum cukup menghabiskan banyak waktu bersama, sehingga muncullah rasa bersalah kepada anak.  Sayangnya, terkadang untuk menebus rasa bersalah tersebut justru malah menjadikan kita (termasuk saya) menebusnya dengan mengiyakan segala yang ia minta. Nah tentunya hal ini akan berdampak tak baik untuk si kecil. Bagaimana seharusnya kita bersikap? yuk cekidot moms. Lanjutkan membaca “Mengatasi Rasa Bersalah bagi Working Mom”

Mengatasi Tantrum Anak ketika Minta Mainan

Hai moms, pernah ga moms ngeliat atau ngalamin anak tantrum ketika di toko mainan. Biasana si anak akan menjadi seperti itu jika keinginannya tidak terpenuhi atau tidak ingin berhenti bermain. Nah kali ini saya mau sharing bagaimana mengatasi anak tantrum ketika minta mainan? yuk cekidot. Lanjutkan membaca “Mengatasi Tantrum Anak ketika Minta Mainan”

Banyak Membaca = Banyak Mendengar

Apakah ada hubungan membaca dengan mendengar? Sepertinya jika dirasa-rasa tentu tidak memiliki kedekatan. Namun, ternyata membaca berawal dari sebuah alur yakni mendengar. Bagaimana mungkin seorang anak yang belum mengenal huruf dan kata bisa mencintai buku kecuali ia diperdengarkan setiap saat. Seorang anak kecil yang terbiasa dibacakan setiap malam, dengan berbagai buku yang ada maka akan menjadi pendengar yang jauh lebih baik dibandingkan dengan yang tidak. Karena dengan mendengarkan mommy-nya membacakan buku berati dia sedang diajarkan sebuah metode menjadi pendengar yang baik. Lanjutkan membaca “Banyak Membaca = Banyak Mendengar”

Membaca untuk Mencintai

Ambisi saya untuk menjadikan anak saya menjadi anak yang cinta buku, semakin hari semakin membumbung tinggi, Saya semakin semangat memfasilitasi anak saya dengan berbagai hal penunjang untuk mengingkatkan kecintaan Yola pada buku. Kemudian saya sampai di satu titik bertanya. Untuk apakah semua ini? apakah untuk mamanya? apakah ini hanya mengikuti ambisi mamanya? apakah ini untuk kemudahan Yola kedepannya dalam mengikuti pelajaran? pertanyaan-pertanyaan ini muncul seiring dengan semakin banyak saya belajar dari teman-teman saya? apakah semua ini hanya ego mamanya saja atau memang betul baik untuk Yola kedepannya? jreng jreng seketika mamak galau….

Memasuki usia 2 tahun, saya melihat Yola semakin hobby membaca, ia selalu happy jika dibacakan buku dan selalu minta dibacakan buku. Apakah ini tanda bahwa ia sudah mulai mencintai buku?. Ternyata menjadikan anak suka membaca bukan semata-mata hanya menggugurkan persyaratan anak masuk SD yakni bisa membaca saja. Karena anak yang distimulus hanya untuk bisa membaca saja belum tentu suka membaca. Perbedaan yang hanya diajarkan bisa membaca dengan ditanamkan suka membaca adalah terletak pada hasilnya nanti. Untuk anak yang bisa membaca hanya akan berhenti pada tahap ia bisa membaca, memahami dan menyelesaikan persoalan yang ada pada pelajaran. Namun jika menanamkan cinta membaca si anak akan mampu membaca, menulis dan bisa berkarya dengan tulisan tersebut. Ini sekaligus menjawab mengapa saya suka menulis? ternyata karena saya cinta membaca.

Membaca merupakan proses. Tentunya anak bisa banyak mendapatkan hal dari proses membaca ini. Proses saat memilih buku, proses orang tua duduk berdekatan dengan anak, proses mereka saling bertatap wajah untuk melihat ekspresi, hingga menuangkan ide. (bercerita kembali / recalling). Dengan cara seperti ini bonding antara anak dan orangtua semakin terjalin.

-Karyati Niken from Kunang Kunang Kuning k3 Playdate-

Maka, saya rasa perlu kiranya menumbuhkan rasa cinta itu, bukan hanya sekedar mengenalkan huruf dan kata, namun ada cinta dalam setiap pengenalan tersebut. Cinta antara mommy dan anaknya, cinta terhadap si anak dan bukunya, dan cinta terhadap karya-karyanya. Membaca dengan menyenangkan dan bahagia tentunya menjadi goal dari mencintai buku. Karena dengan membaca kita menjadi berfikir kemudian menuliskan dalam sebuah media dan akhirnya menghasilkan sebuah karya.

membaca -> berfikir -> menulis -> berkarya

Sekarang saya akhinya memahami sebuah karya-karya hebat yang dituangkan dalam sebuah mahakarya dalam bentuk buku, tulisan adalah buah dari cinta terhadap buku itu sendiri. Dan proses menulis tersebut merupakan kepuasan tersendiri bagi penulis yang tidak bisa dinilai dengan uang.

IMG_5332
Membaca Mombi, majalah kesayangan Yola tiap minggu
1320F42C-831A-49A2-A5B3-2D41FD4421B5
Sambil bermain

#GameLevel5
#Tantangan10hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingsToChangeMustChangeFirst
#MenstimulasiAnakSukaMembaca

NHW #6 Belajar menjadi Manager Keluarga yang Handal

Di minggu ke 6 ini diharapkan kita mampu dan bisa menjadi managaer keluarga. maksudnya adalah jika dulu kita hanya sebagai kasir yang menerima uang dan membayarkan segala sesuatu, sekarang kita diharapkan bisa naik kelas menjadi manager keuangan. Jika dulu hanya antar jemput anak ke sekolah, diharapkan kita bisa naik kelas menjadi manager pendidikan yang lebih memperhatikan pendidikan anak anaknya. Jika dulu kita hanya menjadi koki masak, kita harus meningkatkan menjadi manager ahli gizi yang mengerti kebutuhan gizi keluarga. yuk stay tune… Lanjutkan membaca “NHW #6 Belajar menjadi Manager Keluarga yang Handal”